TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Universitas Gadjah Mada kembali menorehkan prestasi di kancah internasional.
Film berjudul Tengkorak karya dosen dan mahasiswa Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM) yang lolos dalam Gala World Premiere Cinequest 2018 di San Jose, California mendapatkan respons positif dari para penonton yang hadir.
Bahkan film tersebut mendapat kesempatan tayang selama empat hari, yakni tanggal 1,2,3 dan 9 Maret kemarin di sana.
Tengkorak berhasil masuk nominasi Best Film kategori Film Fiksi Ilmiah, Fantasy & Thriller dalam gelaran Festival Film Cinequest 2018 di San Jose, California dan menjadi satu-satunya wakil dari Indonesia yang dikirim ke ajang World Premiere.
Produseri film Tengkorak sekaligus Dekan SV UGM, Wikan Sakarinto pada Selasa (13/3/2018) menceritakan, bahwa selama empat hari pemutaran, film buatan civitas UGM tersebut mendapat sambutan positif dan hangat dari publik Amerika Serikat.
Film ini dinilai sangat mencerminkan budaya Indonesia, bahkan Asia.
Selain itu, juga menggambarkan keindahan alam Indonesia yang mempesona.
Dalam sesi tanya jawab seusai film diputar muncul berbagai pertanyaan, komentar, dan juga apresiasi.
Menurut mereka, film ini berani dalam memilih tema dan diwujudkan dalam eksekusi gemilang.
Satu dari value lainnya adalah film ini menampilkan tokoh perempuan sebagai karakter sentral, sebagai ilmuwan, dan sebagai presiden.
“Film Tengkorak mendapatkan respons dari para penonton sebagai sebuah Film Fiksi Ilmiah yang cukup berkelas, terutama alur ceritanya yang tidak mudah ditebak, namun tetap mampu menghibur penonton dengan adegan dan percakapan yang sangat natural,” ungkapnya.
Meskipun belum bisa meraih best film, namun sudah masuk dalam nominasi tetap memberikan pengalaman beharga bagi para tim yang bisa dikatakan pemula dalam produksi film layar lebar.
“Kami memohon maaf kali ini belum berhasil meraih best film di Cinequest 2018. Film Tengkorak ini menjadi permulaan dari perjalanan selanjutnya,” tukasnya.
Penghargaan best film diraih film berjudul ‘Berlin Falling’ karya Ken Duken.
Film yang menelan biaya produksi sebesar 2 juta euro ini dibintangi oleh Tom Wlaschiha, pemeran tokoh penting Jaqen Hgar dalam film Game of Thrones.
Sementara film Tengkorak hanya menggunakan biaya sebesar Rp 500 juta, itupun sebagian besar biaya dialokasikan ke konsumsi dan transportasi.
Yusron Fuadi dosen Sekolah Vokasi UGM selaku sutradara dan penulis naskah Film Tengkorak sebelumnya mengatkan Film Tengkorak bercerita tentang penemuan fosil tengkorak raksasa berumur 170 ribu tahun saat gempa bumi di Yogyakarta pada 2006.
Penemuan fosil itu membuat perdebatan para peneliti dan pemuka agama karena lebih tua dari manusia di bumi.
Perdebatan antara melakukan penelitian atas temuan fosil tengkorak tersebut atau melenyapkannya dari muka bumi.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Film Tengkorak Buatan UGM Pukau Penonton di Cinequest 2018.
Penulis: nto
Editor: Gaya Lufityanti