Sigerindo Bengkulu – Keberadaan Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia (FPTVI), menurut Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, menjadi salah satu pengungkit pembangunan daerah dan perkembangan dunia industri secara luas. Di Provinsi Bengkulu, Rohidin Mersyah berharap PTVI secara akademik dan keilmuan mampu melahirkan SDM handal dalam mendorong majunya perekonomian masyarakat.
“Vokasi adalah program yang betul-betul berbasis in-keterampilan dan membentuk pola sikap. Oleh karena itu, ketika lulus dari program vokasi akan mendapatkan suatu sertifikat keahlian yang menunjukkan keahliannya bukan hanya sekedar ijazah,” ungkap Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah pada Seminar Nasional FPTVI Bertajuk Membangun Sinergi Penelitian Terapan Dengan Kebutuhan Pembangunan Daerah dan Dunia Industri, di Aula Poltekes Universitas Bengkulu, Kamis (08/02).
Untuk memaksimalkan lulusan yang nantinya benar-benar berkontribusi dalam pembangunan daerah, FPTVI juga perlu menyiapkan sebuah sistem pendidikan dengan basis keterampilan yang mengikuti kebutuhan daerah. Seperti kebutuhan akan tenaga ahli kepariwisataan dan perhotelan (Hospitality Industry) untuk mendukung Program Wonderful Bengkulu 2020.
“Menurut saya, kami (Pemerintah Daerah) sebagai penerima salah satu aspek tenaga kerja, mungkin prodinya PTVI perlu diperbanyak dengan jurusan-jurusan yang spesifik sesuai kubutuhan daerah dan industrinya tersedia. Jangan hanya berfikir sama dengan perguruan tinggi pada umumnya yang terfokus pada banyaknya mahasiswa,” tambahnya.
Ketua FPTVI Bagus P Purwanto mengatakan, saat ini perusahaan tidak hanya melihat para pencari kerja hanya dari selembar ijazah, tapi keterampilan dan keahlian juga sangat diperhatikan. Namun, melalui kebijakan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti RI) dalam merevitalisasi pendidikan tinggi vokasi, para mahasiswa tidak perlu khawatir dalam mencari pekerjaan setelah lulus nanti.
“FPTVI menjadikan bagaimana memberdayakan atau membuat politeknik memiliki hasil lulusan yang siap kerja sesuai dengan yang dibutuhkan industry. Berangkat dari hasil itu, maka lulusan politeknik dan sekolah vokasi harus memiliki kompetensi, yang tergambar dalam sertifikat kompetensinya,” jelas Bagus P Purwanto.
Sementara itu, Wakil Rektor I Bidang Akademik Uiversitas Bengkulu (UNIB) Lizar Alfansi menyatakan, sebagai Universitas yang telah membuka program vokasi, pihaknya siap melahirkan lulusan yang berkompeten bagi dunia industri di Bengkulu, khususnya dalam hal Hospitality Industry.
“Kami siap untuk menyediakan lulusan yang terampil dalam bidang industri, mendukung program pemerintah daerah. Namun tentunya, hal itu juga memerlukan dukungan dari pemerintah, membahas apa saja yang dibutuhkan untuk mensukseskan program pendidikan tersebut,” terang Lizar Alfansi. (dn)
(dikutip dari laman situs Sigerindo.com, 8 Feb 2018)
(berita ini juga dimuat di laman situs Pijakan.com, 8 Feb 2018, dengan judul “Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia Harus Dorong Pembangunan”)